KASEMBON, MALANG, Beritahumas.com – Bayangkan seorang tentara dengan seragam loreng, bukan membawa senjata, tetapi mencangkul dan menanam padi di sawah. Inilah pemandangan yang terjadi di Desa Sukosari, Kasembon, Malang. Ia adalah Sertu Nursucipto, seorang Babinsa yang menjadikan sawah sebagai “medan tempur” barunya untuk mendukung ketahanan pangan Indonesia.

Pada Senin (13/10/2025), Sertu Nursucipto tidak hanya duduk di balik meja. Ia membuktikan bahwa kontribusi nyata untuk negeri bisa dimulai dari hal paling dasar: membantu para petani, pahlawan pangan kita yang sering terlupakan.
“Di sini medannya, tantangannya cuaca dan pupuk. Tugas saya, pastikan semangat petani tidak redup. Karena jika petani senang dan semangat, panen akan melimpah, dan Indonesia kuat,” kata Nursucipto dengan enerji yang menginspirasi.
Warga setempat, seperti dikisahkan oleh seorang petani, merasa memiliki “mitra baru” yang solid. “Dia datang, bantu kerja, dan menyemangati. Rasanya perjuangan kami diperhatikan,” ujarnya.
Kisah Sertu Nursucipto ini adalah potret kecil dari gerakan besar di seluruh Indonesia. Di mana para Babinsa tidak lagi hanya simbol keamanan, tetapi menjadi mitra aktif masyarakat dalam membangun kemandirian dan ketahanan pangan dari tingkat paling dasar. Sebuah aksi nyata yang layak dapat applause.
Hr







