Beranda » Dari Desa Biasa Jadi Juara Lingkungan: Mardiredo Raih Puluhan Penghargaan Berkat Inovasi TPS 3R

Dari Desa Biasa Jadi Juara Lingkungan: Mardiredo Raih Puluhan Penghargaan Berkat Inovasi TPS 3R

0-0x0-0-0#

“Kepemimpinan Visioner Kades Mahfud & Kolaborasi Warga Bawa Desa Ini Meraih 15+ Penghargaan Nasional Bidang Pengelolaan Sampah”

TPS 3R Desa Mardiredo, Pujon

Mardiredo, Pujon, Malang BeritaHumas.com – Di balik hawa sejuk dan pemandangan hijau Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, tersimpan kisah luar biasa Desa Mardiredo. Dari desa biasa dengan masalah sampah klasik, kini menjelma menjadi primadona lingkungan yang mengharumkan nama Jawa Timur di kancah nasional. Rahasianya? TPS 3R (Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle) yang dikelola dengan sistem terpadu, plus sinergi kuat antara pemerintah desa dan warga yang pantang menyerah.

Awal yang Penuh Tantangan: Ketika Sampah Mengancam Lingkungan
Tahun 2016 menjadi titik balik bagi Mardiredo. Saat itu, sungai-sungai tercemar, sampah berserakan di mana-mana, dan kesadaran warga masih minim.

Kepala Desa Mahfud, yang baru menjabat, mengambil langkah berani: “Kami harus berubah, atau lingkungan kami yang akan hancur!”

Dengan dana desa yang terbatas, Mahfud memulai proyek percontohan TPS 3R pertama di Kecamatan Pujon. Awalnya, banyak yang meragukan. “Bahkan petugas kebersihan sempat mogok karena warga tidak kooperatif,” kenang Mahfud.

Revolusi Pengelolaan Sampah: TPS 3R yang Menginspirasi

Sejak diresmikan 1 Januari 2017, TPS 3R Mardiredo tak sekadar jadi tempat pembuangan. Fasilitas ini menjadi pusat edukasi dan ekonomi kreatif berbasis sampah. Setiap hari, sistem kerja yang tertib dijalankan:

✔ Apel pagi & doa bersama sebagai pembuka aktivitas
✔ Pengangkutan sampah terjadwal ke 1.200 KK
✔ Pemilahan ketat: organik (40%), anorganik (35%), residu (25%)
✔ Pengolahan lanjutan: kompos, daur ulang plastik, pembakaran ramah lingkungan

“Kami ingin warga paham, sampah itu bernilai jika dikelola benar,” tegas Mahfud.

Strategi Jitu yang Membawa Deretan Penghargaan
Dalam beberapa tahun, Mardiredo menyabet banyak penghargaan bergengsi, karena upayanya.

1. Regulasi Tegas tapi Manusiawi- Iuran wajib bulanan (90% kepatuhan)

– Sanksi sosial bagi pelanggar melalui musyawarah adat

2. Pendekatan Multigenerasi
Anak-anak: Edukasi lewat lomba kreasi daur ulang
Pemuda: Pelatihan pengolahan sampah jadi produk bernilai
– Ibu / Bapak TPS 3R : Bank sampah dengan sistem tabungan

3. Inovasi Teknologi Tepat Guna
Mesin pencacah organik kapasitas 500 kg/hari dari 2 Ton sampah setiap harinya.
Incinerator berstandar emisi EURO 4
Conveyor belt otomatis untuk pemilahan

Dampak Nyata: Lingkungan Bersih, Ekonomi Menggeliat

Transformasi Mardiredo terlihat dari data:
📈 Penurunan 95% volume sampah ke TPA
💰 Pendapatan tambahan jutaan/bulan dari penjualan kompos & daur ulang

🌱 35% warga beralih ke pertanian organik dengan pupuk hasil TPS

“Dulu malu menerima tamu karena sampah, sekarang bangga jadi desa tujuan studi banding,”ujar Haji Fathoni

Prestasi yang Terus Berlanjut
Tahun 2023, Mardiredo mendapat pengakuan internasional sebagai:
– Desa Percontohan Program SDGs oleh UNDP
– Finalis ASEAN Environmentally Sustainable City Award

“Ini bukan akhir. Target kami zero waste dan energi terbarukan dari sampah pada 2025,” tegas Mahfud.

Inspirasi untuk Indonesia

Kisah Mardiredo membuktikan bahwa perubahan besar berawal dari kesadaran kolektif. Seperti kata Mahfud: tak perlu menunggu pemerintah, mulailah dari diri sendiri dan lingkungan terdekat.”

Liputan Eksklusif oleh: Tim BeritaHumas.com

Berita Update Humas Indonesia